Beranda » Blog » Garuda Wisnu Kencana – Taman Budaya Dengan Ikon Patung Dewa Wisnu

Garuda Wisnu Kencana – Taman Budaya Dengan Ikon Patung Dewa Wisnu

Tempat rekreasi di pulau Bali seperti tak ada habisnya untuk diperbincangkan. Pasalnya banyak sekali lokasi yang indah dan harus didatangi ketika berkunjung ke pulau seribu pura, termasuk Garuda Wisnu Kencana (GWK). Taman budaya ini mempunyai luas 240 hektar dan berada di Kabupaten Badung, Desa Ungasan, Kuta Selatan, Jalan Raya Uluwatu. GWK berada diketinggian 146 meter di atas permukaan tanah dan ada di wilayah perbukitan batu kapur serta cadas atau persis di atas bukit Pecatu Nusa Dua. Dari Bandara Internasional Ngurah Rai hanya perlu 15 sampai 20 menit saja ketika lalu lintas sedang lancar dengan menggunakan kendaraan pribadi atau umum.

Garuda Wisnu Kencana Ada Patung Dewa Wisnu Megah

Daya pikat dari tempat wisata di Bali itu tentu saja adalah patung Garuda Wisnu yang berdiri gagah, tinggi dan kokoh sebagai ikon, yang merupakan patung Dewa Wisnu sedang mengendarai burung garuda. Seperti yang diketahui, kalau pembuatan patung tersebut belum selesai hingga kini, karena direncanakan akan mencapai tinggi 126 meter dan lebar 60 meter, tapi sampai sekarang tingginya hanya 20 meter. Pengukir dan pematung hebat serta terkenal yang membuatnya adalah I Nyoman Nuarta.

garuda wisnu kencana

Niatan awal dengan pencapaian tinggi sampai seratus meter lebih, bertujuan agar GWK bisa menawarkan salah satu hasil seni patung terbesar dan juga sangat mengagumkan dengan menampilkan nilai budaya lokal. Tak hanya itu, tapi juga bisa memiliki jarak pandang yang cukup jauh, yaitu mencapai 20 km, sehingga membuatnya bisa terlihat dari Nusa Dua dan Kuta. Karya seni Garuda Wisnu Kencana adalah sebuah simbol dari misi untuk menyelamatkan lingkungan dan dunia.

Nikmati Keindahan Panorama & Seni Di Garuda Wisnu Kencana

Panorama tempat wisata di Bali juga mempesona, sehingga membuatnya menjadi tujuan ragam pertunjukan kesenian, konferensi, pameran maupun kunjungan keagamaan. Dahulunya, daerah tersebut merupakan bukit batu miring dan juga terjal, tapi sekarang telah berubah menjadi suatu kawasan yang mempunyai nilai seni dan arsitektur yang patut diajungi jempol. Proses pengerjaannya juga mengesankan dan unik, yaitu dengan memotong-motong bukit menjadi pilar besar, layaknya bangunan yang ada di Mesir. Tapi bedanya adalah dengan menggunakan konsep Bali.

Lambat laun, GWK mengalami perkembangan dan menjadi tempat untuk pameran budaya, atraksi hiburan, ragam acara serta menjadi forum untuk komunikasi dan informasi mengenai budaya lokal, nasional, regional ataupun internasional. Selain memandang dan mengambil gambar kemegahan dari Garuda Wisnu Kencana serta menikmati teater seni atau kesenian dari pagi sampai malam, pengunjung bisa memandang keindahan bukit kapur yang telah dipotong menjadi balok kapur yang ukurannya besar dan balok tersebut nantinya akan dipenuhi oleh pahatan.

Bila tidak memiliki jadwal kunjungan yang lain, sebaiknya menunggu hingga hari menjelang senja, karena turis bisa melihat panorama matahari terbenam yang sangat elok darisana. Menakjubkan sekali bukan? Saat masuk ke tempat wisata di Bali tersebut, tak jauh dari patung GWK ada mata air yang bernama Parahyangan Somaka Giri. Pengunjung akan dibuat takjub dengan keberadaan sumber air itu, karena air yang keluar berasal dari bukit kapur gersang. Menurut kepercayaan yang beredar, bahwa air tersebut bisa digunakan untuk menyembuhkan macam-macam penyakit serta dijadikan salah satu syarat untuk prosesi pemanggilan hujan.

Tertarik mengunjungi GWK? Anda bisa sewa mobil di Bali karena fasilitas yang disuguhkan untuk para wisatawan sudah sangat lengkap dan memadai, karena tersedia ragam jenis bangunan seperti Plaza Wisnu Art Shop (jual kerajinan khas pulau dewata), street theatre, amphitheatre, restoran Jendela Bali, exhihition hall dan Lotus Pond. Garuda Wisnu Kencana buka setiap hari dengan tiket masuk Rp 20.000/ orang.